Cara Jitu Mengatasi Konsumen yang Suka Kasbon
Berhutang memang menyenangkan, alih-alih bisa mendapatkan barang yang kita butuhkan tanpa mengeluarkan biaya pada saat itu. Ya, hanya pada saat itu. Bagi sebagian orang yang suka berhutang pasti memiliki kalkulasi sendiri yang “rumit” yang berbeda bagi sebagian orang yang tidak suka. Namun jika dihadapkan dengan kebutuhan, rasanya sah-sah saja asalkan tau kapan harus membayar.
Di daerah manapun rasanya berhutang/kasbon sudah menjadi rahasia umum, warung kecil kelontong yang berada dalam sebuah perkampungan sering menjadi sasaran empuk bagi para penghutang. Ada beberapa cara untuk mengatasi masalah klasik ini, berikut diantaranya:
- Bagi yang baru membuka usaha warung, ada baiknya membatasi siapa dan apa produk yang boleh dan tidak boleh dihutangi. Hal ini untuk mengantisipasi macetnya modal yang akan kita putar.
- Miliki keberanian untuk berkata tidak pada penghutang, tentunya dengan penyampaian yang sopan tanpa harus menyakiti hati konsumen Anda. Jika Anda sopan maka pelanggan akan segan.
- Jika Anda termasuk penjual yang tidak tegaan, maka ada baiknya membekali diri dengan kemampuan penagih hutang yang mumpuni. Atau berikan kartu hutang yang disepakati bersama antara Anda sebagai penjual dan si pembeli. Jadikan itu sebagai patokan dalam memberikan hutang.
- Jika Anda cukup piawai dalam berkata-kata, coba arahkan calon penghutang untuk hanya membeli kebutuhan pokoknya. Dengan begini Anda bisa membatasi dia yang ingin berhutang lebih banyak dari kebutuhan pokoknya.
Itulah sebagian tips mengatasi konsumen yang gemar kasbon di warung. Tentunya sebagai startup, Yo-Kulak berharap usaha mitra-nya akan terus maju. Apalagi kini hanya dengan koneksi internet, kamu bisa kulakan dengan mudah, lengkap, murah dan cepat.